Thomas Partey telah diberikan jaminan bersyarat setelah menjalani sidang terkait tuduhan pemerkosaan. Pemain tersebut untuk sementara waktu diberikan kebebasan dengan jaminan.
Jaminan ini mencakup larangan untuk menghubungi salah satu dari ketiga perempuan yang terlibat dalam kasus tersebut. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai tenis menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORTS CARD.
Kronologi Kasus dan Sidang Pertama
Pada Selasa lalu, sidang perdana Thomas Partey digelar di Pengadilan Magistrat Westminster, London. Dalam persidangan tersebut, hakim memutuskan untuk memberikan jaminan bersyarat kepada pemain berusia 30 tahun ini. Kasus yang menjeratnya bermula dari laporan tiga perempuan berbeda yang menuduh Partey melakukan tindakan pemerkosaan dan penyerangan seksual selama periode 2021 hingga 2022.
Tuduhan ini muncul setelah proses penyelidikan yang berlangsung selama hampir tiga tahun, menunjukkan betapa seriusnya kasus yang sedang dihadapi. Sidang singkat tersebut tidak mengungkap banyak rincian terkait proses hukum, namun memiliki dampak besar terhadap status hukum dan karier Thomas Partey.
Hakim Paul Goldspring, selaku ketua sidang, mengumumkan bahwa Partey tidak akan langsung ditahan, melainkan diberikan jaminan bersyarat. Ia dijadwalkan kembali menjalani sidang lanjutan di Old Bailey, London, pada 2 September 2025. Keputusan ini menunjukkan bahwa proses hukum akan berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Syarat Jaminan Bersyarat dan Pembatasan yang Diberikan
Dalam sidang tersebut, Hakim Paul Goldspring menetapkan sejumlah syarat ketat bagi Thomas Partey sebagai bagian dari jaminan bersyarat. Salah satu ketentuan utama adalah larangan berkomunikasi dengan ketiga perempuan yang menjadi pelapor kasus ini.
Langkah ini diambil untuk melindungi saksi dan memastikan bahwa proses hukum berjalan tanpa gangguan atau intimidasi dari pihak tersangka. Selain itu, Partey juga wajib memberi tahu pihak kepolisian jika ada perubahan alamat tempat tinggal, termasuk apabila ia menetap di luar negeri selama lebih dari 14 hari berturut-turut.
Persyaratan ini menunjukkan bahwa proses hukum di Inggris sangat memperhatikan aspek perlindungan saksi dan keamanan tersangka. Hakim juga menegaskan bahwa setiap rencana perjalanan internasional harus dilaporkan setidaknya 24 jam sebelumnya.
Baca Juga: Ruben Dias Mencapai Kesepakatan Kontrak Baru di Manchester City
Reaksi Arsenal dan Dukungan Pengacara
Sejauh ini, manajemen Arsenal memilih untuk tetap diam terkait kasus yang menjerat Thomas Partey. Manajer Arsenal, Mikel Arteta, menyatakan bahwa klub mengikuti seluruh prosedur hukum yang berlaku dan tidak ingin mengganggu proses peradilan. Ia hanya menyampaikan bahwa selama ini, pihak klub telah mengikuti langkah-langkah yang diatur.
Terutama sejak Partey pertama kali ditangkap pada Juli 2022. Arteta menegaskan bahwa “Kami menghormati proses hukum dan menunggu hasil dari sidang berikutnya.” Di sisi lain, pengacara Thomas Partey, Jenny Wiltshire dari firma hukum Hickman and Rose, menyampaikan pembelaan terhadap kliennya.
Ia menyatakan bahwa, “Thomas Partey membantah semua tuduhan terhadapnya dan telah bekerja sama sepenuhnya dengan polisi dan CPS selama penyelidikan berlangsung.” Wiltshire juga menambahkan bahwa kliennya menyambut baik kesempatan untuk membersihkan namanya dan berharap proses hukum ini akan segera menghasilkan keadilan yang sebenarnya.
Dampak Kasus Terhadap Karier dan Reputasi Thomas Partey
Kasus hukum yang menjerat Thomas Partey tentu memiliki dampak besar terhadap karier dan reputasinya sebagai pesepak bola profesional. Meskipun saat ini ia masih berada di luar Inggris dan kemungkinan besar akan bergabung dengan klub Spanyol, ketidakpastian hukum menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depannya di dunia sepak bola.
Jika terbukti bersalah, bukan tidak mungkin Partey akan menghadapi sanksi berat dari federasi sepak bola maupun klub tempatnya bermain. Reputasi sebagai pemain elit dan pilar lini tengah Arsenal sempat terancam rusak akibat tuduhan ini. Media dan fans pun mulai mempertanyakan integritas dan moralitas pemain asal Ghana tersebut.
Oleh karena itu, proses hukum yang sedang berlangsung sangat menentukan apakah kariernya akan tetap berjalan seperti biasa atau mengalami hambatan yang serius. Kasus ini juga menjadi pelajaran bahwa tidak ada pemain yang kebal dari tuduhan, dan setiap tindakan harus dipertanggungjawabkan secara hukum dan moral.
Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olah raga terupdate lainnya hanya dengan klik sportscard-checklists.net.