Kevin de Bruyne mengungkapkan kekesalannya kepada performa Belgia di Nations League. Kekecewaan itu dilampiaskan de Bruyne seusai Belgia kalah dengan skor 2-0 melawan Prancis di MD2 Nations League.
Frustrasi dengan Performa Tim
Saat diwawancara oleh media seusai kekalahan melawan Prancis, de Bruyne melampiaskan kekesalannya. “Saya tidak bisa mengatakan di sini apa yang salah. Hal itu sudah saya katakan kepada tim saat jeda Paruh Waktu,” ujar de Bruyne, yang terlihat menahan amarah. “Saya tidak bisa mengulanginya di media, tapi kami harus lebih baik dalam segala hal. Jika standar yang ingin kami capai adalah menjadi tim terbaik di dunia, maka kami harus memberikan segalanya. Jika kami tidak melakukan itu, semuanya sudah berakhir.”
Dia juga menyoroti kualitas Belgia yang merosot tajam seusai menempati peringkat tiga di Piala Dunia 2018. “Saya dapat menerima bahwa kami tidak sebaik pada tahun 2018. Tapi, ada beberapa hal yang salah di tim saat ini dan hal tersebut tidak dapat saya terima. Saya tidak akan mengatakan apa hal yang saya maksud,” ujar de Bruyne.
Saat didesak untuk mengatakan hal yang salah itu, de Bruyne sedikit membongkar satu hal yang mengganggu pikirannya. “Kami tidak efektif bermain dengan begitu banyak pemain di pertahanan. Punya sampai enam bek menurutku sia-sia,” pungkas de Bruyne.
Berhak Marah
Terpisah, pelatih Belgia, Domenico Tedesco, mengatakan jika de Bruyne berhak marah. Namun, sebagai kapten, Tedesco ingin de Bruyne melampiaskan kemarahannya ke sepak bola, bukan kepada media. “Dia sangat berhak marah. Saya tidak masalah dengan itu. Dia adalah kapten kami dan dia selalu ingin menang, jadi wajar jika dia punya emosi yang tinggi,” ujar Tedesco.
“Tapi saranku, jangan katakan hal seperti itu kepada media. Mereka tidak akan membantu untuk situasi seperti ini. Lebih baik jika semua fokus ke bermain sepak bola yang benar,” pungkas Tedesco.
Simak informasi sepak bola terbaru secara lengkap di shotsgoal.com.