Marc Marquez tampil kuat di MotoGP 2025, menunjukkan performa impresif pada tahun pertamanya bersama Ducati. Kesuksesan ini membuat Ducati kini menghadapi tantangan baru dalam negosiasi kontrak 2027-2028. Dibawah ini akan ada pembahasan berita sport global menarik lainnya di SPORTS CARD.

Pembalap asal Catalan ini sebelumnya rela mengorbankan kontrak terakhirnya di Honda dan lebih dari 20 juta euro demi bergabung dengan Ducati. Pilihan ini membuktikan ambisinya untuk mendapatkan akses ke motor Desmosedici GP, salah satu prototipe paling diidamkan di grid MotoGP.
Persaingan internal dengan Jorge Martin untuk promosi ke tim pabrikan pada 2025 menandai puncak strategi Marquez. Keputusan ini menunjukkan dedikasinya untuk tetap berada di level tertinggi, meski harus menempuh jalan sulit dan berisiko.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Struktur Kontrak dan Bonus Kinerja
Gaji awal Marquez diperkirakan sekitar 3 juta euro, jauh di bawah ekspektasi, namun ditambah dengan bonus kinerja besar. Sebanyak 11 kemenangan yang diraihnya sebelum cedera di Indonesia menghasilkan lebih dari 2 juta euro bonus.
Selain itu, Marquez memperoleh tambahan sekitar 2 juta euro jika berhasil menjuarai kejuaraan, sesuai dengan dominasi yang ia tunjukkan di lintasan. Struktur kontrak ini menegaskan posisinya sebagai referensi utama Ducati di MotoGP.
Keunggulan ini memberikan Marquez posisi tawar kuat dalam perpanjangan kontraknya. Ducati pun harus menyesuaikan strategi mereka, terutama ketika rekan setimnya, Francesco Bagnaia, masih menghadapi keraguan performa.
Baca Juga: Liga R360 Resmi Tunda Peluncuran, Targetkan Start Ideal di Tahun 2028
Faktor Keuangan dan Strategi Ducati

Ducati menghadapi keterbatasan finansial dibanding Honda atau Yamaha. Penurunan penjualan Audi sebesar 11,8 persen pada 2024 dan kebijakan penghematan Grup Volkswagen memengaruhi anggaran Ducati.
Hal ini membuat negosiasi kontrak Marquez lebih kompleks. Ducati harus menyeimbangkan keinginan mempertahankan bintang barunya dengan batasan anggaran, serta mempertimbangkan kondisi pasar utama seperti Amerika Serikat dan Cina.
Selain itu, performa Bagnaia juga menjadi faktor penting. Ducati perlu memastikan kedua pembalap tetap kompetitif tanpa melanggar batas anggaran, sehingga kontrak Marquez akan memengaruhi identitas tim secara keseluruhan.
Masa Depan Tim dan Rekan Setim
Keputusan terkait Marquez secara langsung memengaruhi masa depan Bagnaia. Pembalap asal Turin berulang kali menyatakan ingin memperpanjang kontrak dan pensiun di Ducati, namun itu bergantung pada pemulihan performa dan penyesuaian tuntutan finansialnya. Jika Marquez berhasil mempertahankan dominasi, Ducati harus menyiapkan strategi untuk memastikan keduanya tetap kompetitif.
Posisi tawar Marquez kuat, sementara Bagnaia harus membuktikan performa agar tetap relevan di tim. Situasi ini menegaskan bahwa masa depan Ducati di MotoGP sangat bergantung pada negosiasi cerdas dan keseimbangan antara performa, ambisi pembalap, dan keterbatasan anggaran yang ada. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita sport global menarik lainnya di sportscard-checklists.net.
