Drama Real Madrid di Final Copa del Rey Hingga Aksi yang Berlebihan

Bagikan

Drama final Copa del Rey 2024/2025 antara Real Madrid dan Barcelona menyisakan kisah penuh emosi dan kontroversi yang tak terlupakan.

Drama Real Madrid di Final Copa del Rey Hingga Aksi yang Berlebihan

Pertandingan yang digelar di Estadio Olimpico de La Cartuja, Sevilla, Minggu dini hari (27/4/2025) ini tidak hanya menciptakan tontonan sepak bola kelas dunia, tetapi juga menampilkan sisi gelap dari rivalitas sengit yang tak terelakkan. Dari ketegangan sebelum kickoff, hingga aksi pemain yang berlebihan di lapangan. Seluruh rangkaian drama menggemparkan publik sepak bola Spanyol dan dunia.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Ketegangan Pra-pertandingan

Seluruh persiapan final ini sempat terganggu oleh ketegangan yang memuncak karena drama Real Madrid dengan pengadil. Real Madrid mengambil sikap tegas dengan memboikot seluruh aktivitas pra-pertandingan, termasuk konferensi pers, latihan terbuka, hingga jamuan makan malam resmi.

Langkah ini dilakukan sebagai protes atas pernyataan emosional dari wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea dan VAR Pablo Gonzalez Fuertes yang muncul pada konferensi pers pra-final.

Wasit de Burgos Bengoetxea sempat menangis dalam konferensi tersebut. Mengungkapkan bagaimana kritik keras dari saluran televisi klub Real Madrid (RMTV) dan tekanan publik mempengaruhi dirinya dan keluarganya. Termasuk anaknya yang menjadi korban bully di sekolah.

Sikap emosional ini mengundang respons dari Real Madrid yang menilai bahwa pernyataan wasit ini tidak adil dan mencerminkan animositas terhadap klub mereka.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Baca Juga: Arsenal Pernah Dibantu Paus Fransiskus Untuk Datangkan Danny Welbeck dari MU?

Laga Panas di Lapangan

Laga Panas di Lapangan

Di lapangan hijau, pertandingan berjalan sangat sengit sejak menit pertama. Barcelona sempat mengambil inisiatif dengan gol dari Pedri pada menit ke-28. Hasil assist apik dari Lamine Yamal, yang menunjukan dominasi mereka di babak pertama.

Walau demikian, Real Madrid berhasil bangkit di babak kedua dengan gol tendangan bebas luar biasa dari Kylian Mbappe pada menit ke-70 dan sundulan kokoh Aurelien Tchouameni tujuh menit kemudian yang membawa Madrid memimpin 2-1.

Namun euforia Madrid tidak bertahan lama, ketika Ferran Torres menyamakan skor 2-2 di menit ke-84 setelah sebuah serangan balik kilat. Memaksa laga berlanjut ke babak tambahan waktu. Drama semakin memuncak di extra time, ketika Jules Kounde menjadi pahlawan Barcelona dengan gol spektakuler. Gol tersebut diukir dari jarak jauh pada menit ke-116 yang memastikan kemenangan 3-2 bagi Blaugrana.

Aksi Berlebihan Pemain Real Madrid: Pemicu Sanksi Berat

Ketegangan pertandingan memuncak pada menit-menit akhir dengan beberapa insiden yang menodai suasana final. Salah satu momen paling kontroversial adalah kemarahan Antonio Rudiger yang melempar botol ke arah wasit setelah keputusan yang dianggap merugikan Madrid. Yakni pelanggaran yang diberikan kepada pemain Barcelona Kylian Mbappe pada menit ke-121.

Akibatnya, Rudiger langsung mendapat kartu merah dan harus meninggalkan lapangan dalam keadaan marah, yang kemudian harus ditenangkan oleh staf klub.

Tak hanya Rudiger, Lucas Vazquez juga mendapat kartu merah atas sikap protes berlebihan dari bangku cadangan. Sementara Jude Bellingham juga dikenai kartu merah pasca-pertandingan karena perilaku tidak sportif. Ketiga pemain Madrid ini menghadapi ancaman sanksi berat yang bisa mempengaruhi pertandingan Liga Spanyol dan El Clasico selanjutnya.

Dampak Ksultatif dari Perlakuan Wasit dan Tuntutan Real Madrid

Ketegangan yang terjadi di final ini tidak lepas dari hubungan yang cukup rumit antara Real Madrid dan wasit yang memimpin pertandingan. Klub raksasa Spanyol ini menuding adanya “hostilitas dan animositas” dari wasit, yang dipercaya menjadi salah satu faktor yang mengganggu konsentrasi dan performa para pemain di lapangan.

Real Madrid sempat mengajukan permintaan untuk mengganti tim wasit, namun permintaan tersebut ditolak oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Mereka kemudian melakukan protes resmi dan bahkan sempat mengancam untuk tidak berpartisipasi di final. Meski akhirnya memutuskan untuk tetap bermain agar menghormati fans dan jalannya kompetisi.

Demikian informasi terbaru seputar, drama Real Madrid di Final Copa del Rey hingga aksi yang berlebihan, yang telah di berikan oleh SPORTS CARD.